
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan wawasan pendidik dalam menghadapi tantangan pembelajaran abad 21, Kamis 19 Juni 2025, pukul 08.00 WIB – 11.45 WIB, SMAN 15 Semarang kembali menyelenggarakan kegiatan Komunitas Belajar (Kombel) untuk para guru yang bertempat di Ruang Multimedia SMAN 15 Semarang. kegiatan Komunitas Belajar (Kombel) kembali diselenggarakan dengan mengusung tema “Deep Learning dan Strategi Inklusi serta Integrasi Swipe Safe dalam Pembelajaran.” Acara ini menjadi forum yang mempertemukan para guru dengan narasumber inspiratif dari berbagai latar belakang untuk berdiskusi, berbagi praktik baik, dan memperkaya pendekatan pembelajaran yang adaptif dan transformatif.
Dr. Muhammad Syaipul Hayat, M.Pd. menyampaikan materi mengenai Deep Learning. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa pembelajaran mendalam bukan sekadar menghafal fakta, tetapi mengajak siswa berpikir kritis, memahami konsep secara menyeluruh, serta mengaitkan pengetahuan dengan kehidupan nyata. Deep Learning mendorong peserta didik menjadi pembelajar aktif yang mampu mengeksplorasi, menganalisis, dan menciptakan solusi atas permasalahan nyata di sekitarnya.
Sri Haryanti, S.Pd. membahas bagaimana Swipe Safe, program literasi digital dari Meta, dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran di kelas. Program ini tidak hanya memberikan edukasi tentang keamanan digital, tetapi juga membentuk kesadaran dan karakter digital peserta didik. Melalui integrasi ini, guru dapat membekali siswa agar bijak, aman, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi di dunia maya.
Ibu Dra. Galuh Wijayanti, M.Pd. selaku Pengawas SMA Negeri 15 Semarang, menyampaikan kebijakan umum yang mendukung implementasi pendidikan berbasis nilai-nilai inklusif dan teknologi. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, pemerintah, dan komunitas pendidikan dalam menciptakan ekosistem belajar yang inklusif dan relevan dengan perkembangan zaman.
Bapak Zainuri, S.Pd.I berbagi praktik baik dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter yang bersumber dari nilai-nilai keagamaan, yang mampu membentuk siswa menjadi pribadi berakhlak, toleran, dan berkontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat.
Bapak Basuki melengkapi sesi Kombel dengan pembahasan tentang strategi pembelajaran inklusif yang dapat diterapkan di ruang kelas. Ia mengajak para pendidik untuk lebih peka terhadap keberagaman karakteristik siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Pendekatan inklusif bukan hanya memastikan akses belajar yang setara, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung semua siswa untuk berkembang sesuai potensinya.
Kegiatan Kombel ini tidak hanya memberikan wawasan teoretis, tetapi juga menjadi ruang reflektif dan inspiratif bagi para pendidik untuk terus berinovasi. Dengan mengintegrasikan Deep Learning, strategi inklusi, dan literasi digital melalui Swipe Safe, diharapkan pembelajaran menjadi lebih bermakna, aman, dan mampu menjawab tantangan masa depan.
Berikut ini lampiran daftar hadir bapak dan ibu guru yang mengikuti kegiatan tersebut :
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1CerXcajISH8QGztlAlw3mU38ZNddhpQUe5MDlLxEZ-4/edit?usp=sharing
Tinggalkan Komentar